Sebuah Ujian dan Ketawadukan
Imam Bukhari rahimahullah menuturkan,
Khalid bin Makhlad menuturkan kepada kami, Dia berkata, Sulaiman mengabarkan kepada kami, Dia berkata, Abdullah bin Dinar mengabarkan kepada kami. Dari Ibnu ‘Umar, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Beliau bersabda,
“Sesungguhnya di antara pohon-pohon itu ada sebuah pohon yang tidak berguguran daun-daunnya, dan sesungguhnya ia menjadi sebuah perumpamaan bagi seorang muslim. Katakanlah kepadaku, pohon apakah itu?”
Dia (Ibnu ‘Umar) berkata, “Maka, orang-orang pun berpikir mengenai pohon-pohon yang ada di lembah.” Abdullah (Ibnu ‘Umar) berkata, “Di dalam hatiku terpikir bahwa pohon yang beliau maksud itu adalah kurma. Akan tetapi, aku malu mengutarakannya.”
Kemudian mereka (para sahabat) berkata, “Ceritakanlah kepada kami wahai Rasulullah, pohon apakah itu?”
Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab,
هِيَ النَّخْلَة
“Itu adalah pohon kurma.” (lihat Sahih Al-Bukhari bersama Fath Al-Bari tahqiq Syaibatul Hamdi, Juz 1 hal. 178)
Keterangan Ringkas:
Di antara faedah dan pelajaran yang bisa diambil dari hadis di atas:
Pertama: Anjuran bagi seorang ‘alim atau guru untuk memberikan pertanyaan atau soal kepada murid-muridnya dalam rangka menguji pemahaman dan memotivasi mereka untuk merenungkan dan berpikir tentang materi yang disampaikan.
Kedua: Hendaknya menghormati dan memuliakan orang-orang yang lebih tua (senior) dan tidak banyak berbicara di sisi mereka.
Ketiga: Anjuran untuk merasa malu selama hal itu tidak menyebabkan hilangnya suatu kemaslahatan
Keempat: Bolehnya membuat tebak-tebakan atau teka-teki dengan disertai keterangan atau pemberian ‘kunci jawaban’ atasnya.
Kelima: Bolehnya memberikan perumpamaan demi meningkatkan pemahaman para hadirin.
Keenam: Bisa jadi seorang ‘alim senior terluput darinya sebagian perkara ilmu yang ternyata didapatkan oleh orang yang lebih rendah ilmunya, karena ilmu adalah anugerah dan karunia Allah yang diberikan kepada siapa pun yang dikehendaki-Nya.
Ketujuh: Hadis ini menunjukkan keutamaan atau keistimewaan pohon kurma. Al-Bazzar meriwayatkan hadis dengan sanad sahih dari jalan Sufyan bin Husain dari Abu Bisyr, dari Mujahid dari Ibnu ‘Umar, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Perumpamaan seorang muslim seperti pohon kurma. Apa saja yang datang kepadamu dari pohon itu niscaya memberikan manfaat.” (lihat ‘Umdah Al-Qari oleh Imam Al-‘Aini, Juz 2 hal. 22)
BACA JUGA : *DAHSYATNYA SHOLAT SUNNAH FAJAR*
Allah Ta’ala bahkan berfirman,
أَلَمْ تَرَ كَيْفَ ضَرَبَ ٱللَّهُ مَثَلًۭا كَلِمَةًۭ طَيِّبَةًۭ كَشَجَرَةٍۢ طَيِّبَةٍ أَصْلُهَا ثَابِتٌۭ وَفَرْعُهَا فِى ٱلسَّمَآءِ
“Tidakkah kamu melihat bagaimana Allah memberikan perumpamaan suatu kalimat yang baik seperti pohon yang baik, pokoknya kokoh tertanam sedangkan cabang-cabangnya menjulang di langit.” (QS. Ibrahim: 24)
Syekh As-Sa’di rahimahullah menafsirkan,
“Yang dimaksud ‘pohon yang baik’ itu adalah pohon kurma.” (lihat Taisir Al-Karim Ar-Rahman, hal. 425)
“Di dalam ayat tersebut, Allah memberikan perumpamaan kalimat laa ilaha illallah beserta cabang-cabangnya, laksana pohon kurma. Batang dan pokoknya tertancap kuat di dalam bumi, sedangkan ranting-rantingnya menjulang ke langit serta senantiasa membuahkan banyak manfaat. Demikianlah, perumpamaan pohon keimanan dalam hati seorang mukmin yang berupa ilmu dan keyakinan. Cabang-cabangnya berupa ucapan-ucapan yang baik/zikir dan amal salih, akhlak yang bagus, dan adab yang indah.” (lihat Taisir Al-Karim Ar-Rahman, hal. 425)
Demikian sedikit catatan faedah, semoga bermanfaat bagi segenap pembaca